Seperti dalam firman Allah berikut ini:
"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia." [QS. Yā-Sīn ayat 82]
Oleh karena itu, banyak sekali kejadian-kejadian menakjubkan yang berada diluar akal manusia dapat terjadi, seperti peristiwa-peristiwa ajaib dan mukjizat-mukjizat yang terjadi pada umat terdahulu, semua itu adalah atas kehendak dari Allah SWT.
Sehingga kita tidak boleh meragukan kekuasaan Allah, termasuk kekuasaan Allah untuk membangkitkan manusia atau makhluk yang sudah mati. Dialah yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu, seperti kisah-kisah orang atau kaum berikut ini yang telah diwafatkan oleh Allah SWT dan kemudian dibangkitkan kembali oleh-Nya.
Peristiwa tersebut juga diabadikan di dalam Alquran, sehingga kita wajib mempercayainya. Karena Alquran adalah firman Allah SWT.
1. Umat Nabi Musa Dibangkitkan oleh Allah Setelah Tersambar Petir
Kisah pertama adalah tentang umat Nabi Musa 'Alaihis Salam yang mati
tersambar petir. Saat itu, umat Nabi Musa tidak yakin dengan apa yang
dikatakan oleh Nabi Musa tentang Allah, sehingga meminta Nabi Musa untuk
memanggil dan memperlihatkan wujud Allah SWT kepada mereka.
Mereka mengancam kepada Nabi Musa, jika dia tidak menuruti permintaan mereka maka maka mereka tidak bersedia untuk beriman kepada Musa. Allah tidak menyukai perbuatan pengikut Nabi Musa tersebut dan murka kepadanya.
Allah pun menurunkan azab kepada mereka dengan menyambarkan petir kepada mereka. Ketika petir itu menyambar sebagian dari mereka, sebagian orang yang lainnya menyaksikan hal tersebut hingga kemudian merekapun disambar oleh petir pula.
Setelah mereka semua mati akibat disambar petir, barulah Allah menghidupkan mereka kembali agar mereka sadar dan mau bertaubat dari kesalahan mereka tadi.
Kisah ini disematkan di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 55-56.
"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya". [QS. Al-Baqarah ayat 55]
"Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur." [QS. Al-Baqarah ayat 56]
Mereka mengancam kepada Nabi Musa, jika dia tidak menuruti permintaan mereka maka maka mereka tidak bersedia untuk beriman kepada Musa. Allah tidak menyukai perbuatan pengikut Nabi Musa tersebut dan murka kepadanya.
Allah pun menurunkan azab kepada mereka dengan menyambarkan petir kepada mereka. Ketika petir itu menyambar sebagian dari mereka, sebagian orang yang lainnya menyaksikan hal tersebut hingga kemudian merekapun disambar oleh petir pula.
Setelah mereka semua mati akibat disambar petir, barulah Allah menghidupkan mereka kembali agar mereka sadar dan mau bertaubat dari kesalahan mereka tadi.
Kisah ini disematkan di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 55-56.
"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya". [QS. Al-Baqarah ayat 55]
"Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur." [QS. Al-Baqarah ayat 56]
2. Salah Seorang Umat Nabi Musa yang Terbunuh
Pada suatu hari, salah seorang dari umat Nabi Musa mati terbunuh. Namun
tidak diketahui siapa yang membunuh orang tersebut. Sehingga terjadi
perselisihan diantara mereka dan saling tuduhpun terjadi.
Kemudian, salah seorang pengikut Nabi Musa yang lain memberitahukan hal ini kepada Nabi Musa. Lalu beliau memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi betina dengan ciri-ciri khusus. Setelah sapi betina itu disembelih, lalu Allah memerintahkan untuk mengambil salah satu bagian dari anggota tubuh sapi betina tersebut untuk kemudian dipukulkan kepada orang yang telah mati dibunuh tadi.
Setelah orang mati itu dipukul dengan salah satu bagian anggota tubuh sapi betina tersebut, lalu tiba-tiba orang mati itu menjadi hidup kembali. Lalu orang-orang menanyakan kepada dia siapakah orang yang telah membunuhnya. Diapun kemudian memberitahukan kepada mereka nama orang yang telah membunuhnya.
Kisah ini terdapat dalam Alquran sebagaimana berikut ini:
"Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan." [QS. Al-Baqarah ayat 72]
"Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu !" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti." [QS. Al-Baqarah ayat 73]
Kemudian, salah seorang pengikut Nabi Musa yang lain memberitahukan hal ini kepada Nabi Musa. Lalu beliau memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi betina dengan ciri-ciri khusus. Setelah sapi betina itu disembelih, lalu Allah memerintahkan untuk mengambil salah satu bagian dari anggota tubuh sapi betina tersebut untuk kemudian dipukulkan kepada orang yang telah mati dibunuh tadi.
Setelah orang mati itu dipukul dengan salah satu bagian anggota tubuh sapi betina tersebut, lalu tiba-tiba orang mati itu menjadi hidup kembali. Lalu orang-orang menanyakan kepada dia siapakah orang yang telah membunuhnya. Diapun kemudian memberitahukan kepada mereka nama orang yang telah membunuhnya.
Kisah ini terdapat dalam Alquran sebagaimana berikut ini:
"Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan." [QS. Al-Baqarah ayat 72]
"Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu !" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti." [QS. Al-Baqarah ayat 73]
3. Kisah Suatu Kaum yang Menghindari Wabah Penyakit
Disebuah negeri pada saat itu ada wabah penyakit menular yang mematikan,
sehingga warga disana mencoba untuk pergi meninggalkan kampung halaman
mereka demi untuk menghindari kematian yang disebabkan oleh wabah
tersebut.
Mereka menganggap jika mereka keluar dari desa tersebut maka mereka dapat terhindar dari kematian, namun sangkaan mereka salah. Karena hanya Allah yang berkuasa atas hidup dan mati seseorang.
Kemudian Allah menunjukkan kekuasaan-Nya dengan mematikan orang-orang tersebut dan kemudian membangkitkannya kembali agar mereka sadar bahwa kematian adalah sesuatu ketetapan Allah yang tidak bisa dihindari oleh siapapun.
Kisah tersebut terdapat dalam ayat berikut:
"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur." [QS. Al-Baqarah ayat 243]
Mereka menganggap jika mereka keluar dari desa tersebut maka mereka dapat terhindar dari kematian, namun sangkaan mereka salah. Karena hanya Allah yang berkuasa atas hidup dan mati seseorang.
Kemudian Allah menunjukkan kekuasaan-Nya dengan mematikan orang-orang tersebut dan kemudian membangkitkannya kembali agar mereka sadar bahwa kematian adalah sesuatu ketetapan Allah yang tidak bisa dihindari oleh siapapun.
Kisah tersebut terdapat dalam ayat berikut:
"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur." [QS. Al-Baqarah ayat 243]
4. Kisah Seorang Musafir
Pada suatu hari seorang musafir melewati sebuah kota yang hancur dan
luluh lantak. Musafir itu memandangi kota tersebut dengan takjub dan
dalam hatinya ia bertanya-tanya bagaimana caranya jika Allah ingin
menghidupkan dan mengembalikan kota ini seperti sedia kala.
Lalu Allah mematikan orang tersebut selama seratus tahun, sehingga tinggallah keledai dan bekal makanan dan minumannya begitu saja di situ. Tak berapa lama kemudian, keledai itupun ikut mati di dekatnya.
Setelah seratus tahun berlalu, Allah menghidupkan kembali orang tersebut dan bertanya kepadanya: "Berapa lama engkau berada di sini?" Orang itu menjawab: "Saya baru berada di sini sekitar setengah hari atau satu hari saja." Allah berkata: "Sebenarnya engkau telah berada di sini selama seratus tahun. Coba engkau lihat bekal makanan dan minumanmu, ia masih belum berubah. Lihatlah pula keledaimu, Kami ingin menjadikanmu sebagai bukti tanda kekuasaan-Ku kepada umat manusia. Perhatikanlah tulang keledaimu, bagaimanakah cara Kami menyusun dan menyambungnya kembali satu sama lain, kemudian setelah itu Kami balut ia dengan daging."
Setelah orang itu melihat tanda kekuasaan Allah yaitu bagaimana Allah menghidupkan kembali binatang yang telah mati dan menjadi tulang belulang yang berserakan, diapun berkata: "Saya telah meyakini bahwasanya Allah itu Maha berkuasa atas segala sesuatu."
Kisah tersebut ada didalam surat Al-Baqarah ayat 259.
"Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"." [QS. Al-Baqarah ayat 259]
Lalu Allah mematikan orang tersebut selama seratus tahun, sehingga tinggallah keledai dan bekal makanan dan minumannya begitu saja di situ. Tak berapa lama kemudian, keledai itupun ikut mati di dekatnya.
Setelah seratus tahun berlalu, Allah menghidupkan kembali orang tersebut dan bertanya kepadanya: "Berapa lama engkau berada di sini?" Orang itu menjawab: "Saya baru berada di sini sekitar setengah hari atau satu hari saja." Allah berkata: "Sebenarnya engkau telah berada di sini selama seratus tahun. Coba engkau lihat bekal makanan dan minumanmu, ia masih belum berubah. Lihatlah pula keledaimu, Kami ingin menjadikanmu sebagai bukti tanda kekuasaan-Ku kepada umat manusia. Perhatikanlah tulang keledaimu, bagaimanakah cara Kami menyusun dan menyambungnya kembali satu sama lain, kemudian setelah itu Kami balut ia dengan daging."
Setelah orang itu melihat tanda kekuasaan Allah yaitu bagaimana Allah menghidupkan kembali binatang yang telah mati dan menjadi tulang belulang yang berserakan, diapun berkata: "Saya telah meyakini bahwasanya Allah itu Maha berkuasa atas segala sesuatu."
Kisah tersebut ada didalam surat Al-Baqarah ayat 259.
"Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"." [QS. Al-Baqarah ayat 259]
5. Nabi Ibrahim Menyembelih Burung
Nabi Ibrahim adalah Nabi yang selalu taat terhadap apa yang Allah
perintahkan kepadanya. Pada suatu ketika, muncul keingintahuan Nabi
Ibrahim tentang bagaimana cara Allah membangkitkan orang yang telah mati
secara langsung.
Beliaupun memohon kepada Allah agar Allah mengabulkan permohonannya tersebut. Kemudian, Allah memerintahkan beliau untuk menangkap hidup-hidup empat ekor burung, kemudian dikumpulkan, dan setelah itu barulah dipotong-potong hingga menjadi bagian-bagian yang kecil.
Kemudian setelah itu, beliau diperintahkan untuk menyebarkan potongan-potongan kecil dari keempat ekor burung tadi secara merata di beberapa buah gunung.
Setelah selesai melakukan hal tersebut, Allah 'azza wa jalla memerintahkan Nabi Ibrahim 'alaihis salam untuk memanggil keempat burung tersebut. Kemudian tiba-tiba, beliau melihat suatu kejadian yang sangat menakjubkan, yaitu potongan-potongan burung tadi kembali bersatu dan menjadi empat ekor burung yang utuh dan sempurna seperti semula dan semuanya berkumpul kembali ke hadapan Nabi Ibrahim.
Kisah tersebut disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 260.
"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." [QS. Al-Baqarah ayat 260]
Itulah segelintir kisah yang sangat luar biasa yang tertulis di dalam Alquran. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah diatas. Amin.
Beliaupun memohon kepada Allah agar Allah mengabulkan permohonannya tersebut. Kemudian, Allah memerintahkan beliau untuk menangkap hidup-hidup empat ekor burung, kemudian dikumpulkan, dan setelah itu barulah dipotong-potong hingga menjadi bagian-bagian yang kecil.
Kemudian setelah itu, beliau diperintahkan untuk menyebarkan potongan-potongan kecil dari keempat ekor burung tadi secara merata di beberapa buah gunung.
Setelah selesai melakukan hal tersebut, Allah 'azza wa jalla memerintahkan Nabi Ibrahim 'alaihis salam untuk memanggil keempat burung tersebut. Kemudian tiba-tiba, beliau melihat suatu kejadian yang sangat menakjubkan, yaitu potongan-potongan burung tadi kembali bersatu dan menjadi empat ekor burung yang utuh dan sempurna seperti semula dan semuanya berkumpul kembali ke hadapan Nabi Ibrahim.
Kisah tersebut disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 260.
"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." [QS. Al-Baqarah ayat 260]
Itulah segelintir kisah yang sangat luar biasa yang tertulis di dalam Alquran. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah diatas. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar