Aliran
listrik di dalam sebuah penghantar ternyata tidak sama besarnya, hal
ini ditunjukkan oleh nyala lampu pijar maupun angka yang ditunjukkan
oleh amperemeter. Ketidaksamaan ini disebabkan oleh penghantar yang
selalu memiliki hambatan. Hambatan dari suatu penghantar mempengaruhi
besar kecilnya arus listrik yang melewatinya. Berdasarkan Kegiatan 9.3,
besar hambatan suatu bahan atau penghantar nilainya berbeda-beda
tergantung pada hambatan jenis, �� , panjang, ,dan luas penampang, A.
Sebuah alat yang dapat digunakan secara langsung untuk mengukur besar
kecilnya nilai hambatan sebuah penghantar disebut ohmmeter. Sedang
multimeter
adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus, beda potensial, dan hambatan pada suatu penghantar atau rangkaian listrik. Apabila multimeter akan digunakan untuk mengukur besar hambatan atau digunakan sebagai ohmmeter, maka sakelar harus
diputar sehingga menunjuk ke arah yang bertanda R. Penghantar yang hendak diukur hambatannya dipasang di antara ujung kabel penghubung alat itu. Jarum akan bergerak ke suatu kedudukan tertentu sehingga besar hambatan dapat dibaca pada skala yang bertandakan OHM atau ��.
adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus, beda potensial, dan hambatan pada suatu penghantar atau rangkaian listrik. Apabila multimeter akan digunakan untuk mengukur besar hambatan atau digunakan sebagai ohmmeter, maka sakelar harus
diputar sehingga menunjuk ke arah yang bertanda R. Penghantar yang hendak diukur hambatannya dipasang di antara ujung kabel penghubung alat itu. Jarum akan bergerak ke suatu kedudukan tertentu sehingga besar hambatan dapat dibaca pada skala yang bertandakan OHM atau ��.
Hambatan
suatu penghantar juga dapat diukur secara tidak langsung, yaitu dengan
cara mengukur besar arus yang lewat pada penghantar dan mengukur beda
potensial ujung-ujung penghantar itu. Oleh karena itu, kita menggunakan
dua alat yang berfungsi sebagai amperemeter dan satu alat lagi yang
berfungsi sebagai voltmeter. Cara menyusun alat tersebut adalah
sebagaimana terdapat pada Gambar 9.2. Pada Gambar 9.2 adalah sebuah
rangkaian untuk mengukur besar hambatan dari lampu pijar.
Dengan
menggunakan rangkaian pada Gambar 9.3, maka besar arus listrik yang
mengalir melalui lampu pijar dan beda potensial antara ujung-ujung lampu
pijar dapat diketahui sehingga besarnya hambatan dari lampu tersebut
dapat dihitung. Satuan hambatan dapat diturunkan sesuai persamaan
berikut, yaitu:
Hambatan sering digambarkan seperti pada Gambar 9.3.
Dari
hasil Kegiatan 9.4, hubungan antara hambatan, jenis bahan, panjang,
luas penampang dan suhu dari suatu penghantar dapat dirumuskan secara
matematika,
Persamaan
9.5, menunjukkan bahwa hambatan tergantung pada suhu dari penghantar,
semakin besar suhu, semakin besar nilai hambatannya. Ro adalah hambatan
awal atau hambatan mula-mula, R adalah hambatan akhir dikarenakan faktor
suhu, ��T = T1 – T2 adalah perubahan suhu dinyatakan dalam derajat
Celsius (°C) dengan T1 adalah suhu awal penghantar dan T2 adalah suhu
akhir penghantar, dan �� adalah koefisien suhu penghantar dinyatakan
dalam satuan per °C . Koefisien suhu (�� dibaca "alpha") untuk beberapa
bahan memiliki harga yang berbeda tergantung dari jenis bahan
masing-masing. Hampir semua konduktor (termasuk nikrom) memiliki nilai
koefisien suhu positif. Oleh karena itu hambatan sebuah konduktor akan
bertambah jika suhu bahan tersebut bertambah. Nilai koefisien suhu dari
beberapa bahan konduktor dapat kalian lihat pada Tabel 9.4.
Konduktivitas
Sifat
dari bahan konduktor adalah tidak adanya medan listrik di dalam
konduktor. Pernyataan ini benar jika konduktor dalam keadaan
keseimbangan statis. Tujuan dari pembicaraan ini adalah ingin
menggambarkan apa yang terjadi jika muatan bergerak dalam konduktor.
Muatan yang bergerak dalam sebuah konduktor, akan menghasilkan arus di bawah pengaruh medan listrik. Medan listrik ini muncul karena adanya pergerakan muatan sehingga situasinya non-elektrostatis. Keadaan ini sedikit berlawanan dengan situasi untuk
keseimbangan elektrostatis di mana muatan dalam keadaan diam sehingga tidak ada medan listrik di dalam.
Muatan yang bergerak dalam sebuah konduktor, akan menghasilkan arus di bawah pengaruh medan listrik. Medan listrik ini muncul karena adanya pergerakan muatan sehingga situasinya non-elektrostatis. Keadaan ini sedikit berlawanan dengan situasi untuk
keseimbangan elektrostatis di mana muatan dalam keadaan diam sehingga tidak ada medan listrik di dalam.
Muatan
listrik yang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain adalah
muatan elektron. Elektron-elektron yang mudah berpindah disebut elektron
bebas. Elektron-elektron bebas dalam logam merupakan gas elektron yang
pada suhu sangat tinggi 70.000°C bersifat
sebagai
gas sempurna. Elektron-elektron bebas ini bergerak bebas di dalam
sebuah bahan konduktor. Sehingga pada saat tertentu elektron-elektron
ini akan berbenturan dengan elektron bebas yang lain. Dengan jumlah
elektron bebas yang besar maka bahan konduktor mudah mengalirkan muatan
listrik. Bahan konduktor yang baik dan sempurna jika mempunyai nilai
konduktivitas yang besar
yaitu �� �� ���� ���� (mendekati tak terhingga besarnya). Sebaliknya untuk hambatan atau hambatan jenisnya mempunyai nilai mendekati nol atau sangat kecil.
yaitu �� �� ���� ���� (mendekati tak terhingga besarnya). Sebaliknya untuk hambatan atau hambatan jenisnya mempunyai nilai mendekati nol atau sangat kecil.
Bagaimana
untuk isolator? Untuk isolator konduktivitas, hambatan, hambatan jenis,
dan sifat elektron adalah berharga sebaliknya dengan konduktor.
Konduktor dan isolator adalah suatu bahan yang mempunyai sifat kebalikan
misalnya III untuk bahan konduktor mempunyai konduktivitas sangat besar
sedang isolator sangat kecil. Konduktor mempunyai hambatan atau
hambatan jenisnya kecil sedang untuk isolator hambatan atau hambatan
jenisnya besar. Bagaimana untuk material atau bahan semikonduktor?
Semikonduktor adalah suatu bahan atau benda yang mempunyai sifat sebagai
konduktor dan isolator. Dengan kata lain bahan semikonduktor mempunyai
kemampuan mengalirkan muatan di bawah sifat konduktor dan di atas sifat
isolator. Untuk mendapatkan sifat konduktor dari bahan semikonduktor
biasanya dilakukan penambahan jenis atom lain dengan konsentrasi
tertentu atau disebut pendopingan. Contoh bahan ini adalah germanium, Ge
dan silikon, Si. Bahan semikonduktor dapat dijumpai dalam penggunaan
bahan-bahan elektronika.
Tabel
9.5 menunjukkan bahwa nilai konduktivitas untuk bahan isolator dan
konduktor mempunyai rentang yang sangat besar. Misalkan, berapa rentang
nilai antara karet dan perak? Contoh soal 9.2
1. Sebuah kawat tembaga memiliki luas penampang
2 mm2. Jika panjang penghantar 2000 dan hambatan jenisnya 0,02 �� meter. Berapa nilai hambatan kawatnya?
2 mm2. Jika panjang penghantar 2000 dan hambatan jenisnya 0,02 �� meter. Berapa nilai hambatan kawatnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar